Analisa Hasil Pengelompokan Wilayah Kejadian Non-Kebakaran Menggunakan Agglomerative Hierachical Clustering di Semarang

Abstrak−Klasterisasi merupakan metode pengelompokan dari data yang sudah diketahui label kelasnya untuk menemukan klaster baru hasil observasi. Dalam klasterisasi banyak yaitu terpusat, hirarki, kepadatan dan berbasis kisi, namun dalam penelitian dilakukan ini dipilih hirarki. Metode hirarki bekerja melakukan objek dengan membentuk bukan berarti selalu digambarkan organsasi. Dipilihnya Agglomerative Hierarchical Clustering dimana jenis bawah ke atas atau biasa disebut (bottom-up) akan diuji dianggap sebagai tunggal lalu iterasi klaster-klaster lebih besar. Data digunakan adalah non-kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang ynng mana wilayah penanganan non-kebakaran. hanya kebakaran saja ada hal sebenarnya dapat ditangani oleh petugas pemadam kebakaran, kejadian beberapa seperti evakuasi reptil, kucing, penyelamatan korban kecelakaan lain sebagainya. Dari 16 kecamatan di tahun 2019 uji menggunakan tiga algoritma Single Lingkage, Average Linkage Complete . Adapun prosedur pemusatan jarak terkecil antar data, rata-rata sedangkan jika terbesar. Implementasi visualiasi coba penilitian tools WEKA 3.8.4, Wakaito Environment Analysis for Knowledge dikenal software bahasa pemrograman java. dataset 380 diambil sampel 100 mengunakan perhtungan Manhattan Distance 3 cluster. Hasil divisualisasikan visualisasi dendogram fitur visualize tree bentuk grafik clusters assignment.